Jumat, 14 Juni 2013

TIRAKAT PERWIMANAS



TIRAKAT PERWIMANAS

Tulisan ini berangkat dari kondisi sebuah panitia penyelenggara sebuah event besar yang pernah penulis alami, tidak terkecuali dengan panitia penyelenggara Perkemahan Wirakarya Ma’arif Nahdlatul Ulama yang segera akan di helat di bumi santri Jombang Jawa Timur.
Sebuah panitia penyelenggara event besar pasti sudah melakukan rapat yang dikemas dengan istilah rapat teknis, rakornis dan rapat-rapat yang lain. Pada intinya setiap rapat yang deselenggarakan bertujuan supaya pelaksanaan kegiatan yang akan dilaksanakan berjalan baik, lancar tidak terjadi gangguan-gangguan sekecil apapun. Antisipasi kemungkinan gangguan terkecil dalam bentuk apapun harus sudah terdeteksi sejak dini sehingga bisa mempersiapkan berbagai alternatif pencegahan dan penanggulangannya.
Kita sampaikan, dalam  beberapa hari lagi tepatnya tanggal 24 - 29 Juni 2013 Pengurus Pusat Lembaga Pendidikan Ma’arif NU akan menyelenggarakan Perkemahan Wirakarya Pramuka Ma’arif Nahdlatul Ulama Nasional yang diikuti penegak dari gugus depan Madrasah/Sekolah Ma’arif dari seluruh Indonesia. Pertemuan Penegak Pramuka Ma’arif NU yang pertama inilah yang menjadi taruhan bagi Pengurus Pusat Lembaga Pendidikan Ma’arif NU dalam komitmennya ikut membentuk generasi emas yang berkarakter melalui kegiatan kepramukaan. Sekaligus menjadi tonggak sejarah bagi kegiatan kepramukaan Madrasah/Sekolah di bawah naungan Lembaga Pendidikan Ma’arif NU di waktu-waktu yang akan datang. Sukses Perkemahan Wirakarya Pramuka Ma’arif Nahdlatul Ulama Nasional (Perwimanas) yang akan segera dilaksanakan ini akan membawa perubahan yang sangat dahsyat terhadap kehidupan kepramukaan di semua tingkatan Madrasah/Sekolah yang ada dibawah naungan Lembaga Pendidikan Ma’arif NU di masa mendatang.
Tanggung jawab untuk mensukseskan Perwimanas itu sangat terlihat pada saat Rakernis yang digelar berkali-kali, baik di Tingkat Pengurus Cabang, Pengurus Wilayah maupun di Pengurus Pusat, baik secara terpisah maupun gabungan. Dan tidak kalah pentingnya adalah omong-omong tidak resmi di tempat seadanya, menghasilkan keputusan yang signifikan bagi kesuksesan Perwimanas. Pada setiap rakernis itulah berbagai rencana kerja, usulan dan berbagai pertanyaan maupun solusi yang ingin disampaikan untuk menjadikan Perwimanas sukses.
Seperti pada saat rakernis gabungan antara PC, PW, PP yang dilaksanakan pada tanggal 9 Juni 2013 kemarin dihadiri banyak pihak diluar Pengurus Ma’arif NU, antara lain Pak Camat, Pak Danrem, Satlantas Polres Jombang, Kwarcab, Banser, Petugas Puskesmas dan banyak lagi yang lainnya.
Berbagai arahan disampaikan dalam acara itu antara lain sebagaimana arahan yang disampaikan oleh Bapak Muhsin dari Pengurus Pusat LP. Ma’arif NU yang terkait dengan : ketersediaan air bersih untuk MCK, ketersediaan listrik yang cukup, kesehatan perserta tidak boleh terlupakan, keamanan peserta baik dari gangguan keamanan fisik maupun non fisik, baik dari dalam Buper maupun luar Buper. Tidak kalah pentingnya adalah arahan dari Satlantas Polres Jombang, agar dalam kegiatan Perwimanas ini jangan sampai terjadi kecelakaan sekecil apapun, misalnya ada peserta rafting yang tenggelam bahkan sampai meninggal, tentunya tidak kita inginkan bersama. Kalau ini sampai terjadi tentunya akan menjadi berita nasional yang tidak baik. Tolong direncanakan dengan sebaik-baiknya untuk menghindari kecelakaan-kecelakan, baik kecelakaan karena tidak sengaja maupun kecelakaan karena kelalaian petugas yang bertanggung jawab.
Perlu kita sadari bahwa pada setiap rapat-rapat akhir dari sebuah perencanaan event besar tentunya banyak pertanyaan dari panitia penyelenggara kepada panitia pelaksana, yang apabila tidak hati-hati dalam menyampaikannya bisa menimbulkan kesalahpahaman dan bahkan pertengkaran-pertengkaran kecil.
Seharusnya tidak ada larangan untuk menyampaikan pertanyaan-pertanyaan, akan tetapi seharusnya yang menyampaikan pertanyaan harus mengetahui kalau kondisi psikologi pantia pelaksana menjelang hari pelaksanaan event besar sudah sangat tinggi tensinya. Jangan diberi pertanyaan yang bisa menambah tensi psikologi panitia pelaksana semakin meninggi. Ingat !, hanya ada satu pertanyaan yang boleh di lontarkan dalam kondisi yang demikian yaitu; “ Kurang berapa dana yang dibutuhkan oleh panitia pelaksana ?”. Nah pertanyaan semacam itu belum terlontar sama sekali selama penulis mengikuti rapat maupun rakernis perwimanas.
Kepada semua panitia, mari kita satukan tekad untuk mensukseskan Perwimanas dengan menyedikitkan protes dan pertanyaan kepada Panitia Pelaksana, melainkan mari kita mencoba untuk Tirakat Perwimanas atau melakukan puasa, istighotsah, dan berziarah ke makam pendiri Nahdlatul Ulama untuk kemaslahatan dan kelancaran Perwimanas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar