TIRAKAT PERWIMANAS
Tulisan ini
berangkat dari kondisi sebuah panitia penyelenggara sebuah event besar yang
pernah penulis alami, tidak terkecuali dengan panitia penyelenggara Perkemahan
Wirakarya Ma’arif Nahdlatul Ulama yang segera akan di helat di bumi santri
Jombang Jawa Timur.
Sebuah panitia penyelenggara
event besar pasti sudah melakukan rapat berkali-kali yang dikemas dengan
istilah rapat teknis, rakornis dan rapat-rapat yang lain minimal H-7. Pada
intinya setiap rapat yang deselenggarakan bertujuan supaya pelaksanaan kegiatan
yang akan dilaksanakan berjalan baik, lancar tidak terjadi gangguan-gangguan
sekecil apapun. Antisipasi kemungkinan gangguan terkecil dalam bentuk apapun
harus sudah terdeteksi sejak dini sehingga bisa mempersiapkan berbagai
alternatif pencegahan dan penanggulangannya. Begitulah memang yang harus di
lakukan oleh Paniti.
Kita sampaikan, dalam beberapa hari lagi tepatnya tanggal 24 - 29
Juni 2013 Pengurus Pusat Lembaga Pendidikan Ma’arif NU akan menyelenggarakan
Perkemahan Wirakarya Pramuka Ma’arif Nahdlatul Ulama Nasional Pertama yang
diikuti oleh penegak dari gugus depan Madrasah/Sekolah Ma’arif dari seluruh
Indonesia. Pertemuan Penegak Pramuka Ma’arif NU yang pertama inilah yang
menjadi taruhan bagi Pengurus Pusat Lembaga Pendidikan Ma’arif NU dalam
komitmennya ikut membentuk generasi emas yang berkarakter melalui kegiatan
kepramukaan. Sekaligus menjadi tonggak sejarah bagi kegiatan kepramukaan
Madrasah/Sekolah di bawah naungan Lembaga Pendidikan Ma’arif NU di waktu-waktu
yang akan datang. Sukses Perkemahan Wirakarya Pramuka Ma’arif Nahdlatul Ulama
Nasional (Perwimanas) yang akan segera dilaksanakan ini akan membawa perubahan
yang sangat dahsyat terhadap kehidupan kepramukaan di semua tingkatan
Madrasah/Sekolah yang ada dibawah naungan Lembaga Pendidikan Ma’arif NU di masa
mendatang.
Tanggung jawab untuk mensukseskan
Perwimanas itu sangat terlihat pada saat Rakernis yang digelar berkali-kali,
baik di Tingkat Pengurus Cabang, Pengurus Wilayah maupun di Pengurus Pusat,
baik secara terpisah maupun gabungan. Dan tidak kalah pentingnya adalah
omong-omong tidak resmi di tempat seadanya, menghasilkan keputusan yang
signifikan bagi kesuksesan Perwimanas. Pada setiap rakernis itulah berbagai
rencana kerja, usulan dan berbagai pertanyaan maupun solusi yang ingin
disampaikan untuk menjadikan Perwimanas sukses.
Seperti pada saat rakernis
gabungan antara PC, PW, PP yang dilaksanakan pada tanggal 9 Juni 2013 kemarin
dihadiri banyak pihak diluar Pengurus Ma’arif NU, antara lain Pak Camat, Pak
Danrem, Satlantas Polres Jombang, Kwarcab, Banser, Petugas Puskesmas dan banyak
lagi yang lainnya.
Berbagai arahan dan harapan
disampaikan dalam acara itu antara lain sebagaimana yang disampaikan oleh Bapak
Muhsin dari Pengurus Pusat LP. Ma’arif NU yang terkait dengan : ketersediaan
air bersih untuk MCK, ketersediaan listrik yang cukup, kesehatan perserta tidak
boleh terlupakan, keamanan peserta baik dari gangguan keamanan fisik maupun non
fisik, baik dari dalam Buper maupun luar Buper. Tidak kalah pentingnya adalah
arahan dari Satlantas Polres Jombang, agar dalam kegiatan Perwimanas ini jangan
sampai terjadi kecelakaan sekecil apapun, misalnya ada peserta rafting yang
tenggelam bahkan sampai meninggal, tentunya tidak kita inginkan bersama. Kalau
ini sampai terjadi tentunya akan menjadi berita nasional yang tidak baik. Tolong
direncanakan dengan sebaik-baiknya untuk menghindari kecelakaan-kecelakaan,
baik kecelakaan karena tidak sengaja maupun kecelakaan karena kelalaian petugas
yang bertanggung jawab.
Perlu kita sadari bahwa pada
setiap rapat-rapat akhir dari sebuah perencanaan event besar tentunya banyak
pertanyaan dari panitia penyelenggara kepada panitia pelaksana, yang apabila
tidak hati-hati dalam menyampaikannya bisa menimbulkan kesalahpahaman dan
bahkan pertengkaran-pertengkaran kecil. Tidak jarang bahkan
pertengkaran-pertengkaran kecil itu rawan menjadi ancaman terhadap kekompakan Panitia
dalam mempersiapkan acara inti. Pertengkaran kecil itu mungkin disebabkan cara
pandang yang berbeda dalam memberikan sumbangsih pemikiran terhadap kesuksesan
sebuah acara.
Memang tidak ada larangan untuk
menyampaikan pertanyaan-pertanyaan dalam sebuah rapat-rapat besar terkait
dengan teknis pelaksanaan, akan tetapi seharusnya yang menyampaikan pertanyaan memahami
dan mengetahui kalau kondisi psikologi Pantia pelaksana menjelang hari
pelaksanaan event besar pasti sudah sangat tinggi tensinya. Oleh karena itu jangan
menyampaikan pertanyaan yang bisa menambah tensi psikologi panitia pelaksana
semakin meninggi. Ingat !, hanya ada satu pertanyaan yang boleh di lontarkan
dalam kondisi yang demikian yaitu; “ Kurang berapa dana yang dibutuhkan oleh
panitia pelaksana ?”. Nah pertanyaan semacam itu belum terlontar sama sekali
selama penulis mengikuti rapat maupun rakernis perwimanas selama ini.
Kepada semua panitia, mari kita
satukan tekad untuk mensukseskan Perwimanas dengan menyedikitkan protes dan
pertanyaan kepada Panitia Pelaksana, melainkan mari kita melakukan Tirakat Perwimanas atau melakukan
puasa, istighotsah, bersilaturrahim kepada Kyai dan Pengasuh Pesantren serta
berziarah ke makam pendiri Nahdlatul Ulama untuk kemaslahatan dan kelancaran
Perwimanas.
Post by: Nur
Kholish PW Ma’arif Jatim
RSI Sakinah or Rumah Sakit Islam
BalasHapus“Sakinah” (Sakinah Islamic Hospital)
Mojokerto was built in 1990 on the
former land of “Mbok Berek”
Restaurant which was bought from
investors’ donation, and Muslimat
Nahdlatul Ulama contribution from
“jimpitan beras” (In English:
rice-donation, it is one of the
customs of NU society to donate a cup
of rice every home every night).
Then, from the initiative of the
Mojokerto greatest muslim leader, KH
Achyat Chalimy (founder of Pondok
Pesantren Sabilul Muttaqin, the
oldest and the biggest Pondok
Pesantren in Mojokerto), he demanded
that NU should establish its own
hospital.
Location:
RUMAH SAKIT ISLAM SAKINAH MOJOKERTO
Jalan RA Basuni 12 Sooko
Kabupaten Mojokerto
Jawa Timur indonesia
Phone: (0321)
321922,326991,329669.383715
Fax: (0321) 329670
Email: rsisakinah@telkom.net
Note: Nahdlatul Ulama (NU) is one of
the largest Indonesian
socio-religious organizations.
Muslimat Nahdlatul Ulama (or Muslimat
NU) is woman’s organization of NU as
the branch of NU.
In its development, this hospital
promotes Islamic Services and Garden
Hospital as its typical service.
Sakinah Islamic Hospital has
potential human resources, such as:
Medical Specialists (2
Internists, 1 Pediatrician, 1
Neurological surgeon, 1 Oculist, 2
Orthopedics, 1 Cardiologist, 2
Surgeons, 1 Neurologist, 1 THP, 2
Obstetricians, 1 Urologist, 1
Pulmonary specialist, 1 Clinical
pathologist, 1 Radiologist)
7 Doctors
1 Dentists
64 Nurse/Paramedics
7 Non-nurses
57 Non-medics
Note:
Medical personnel: almost all the
medical specialists are part-time
personnel supported by nurses,
paramedics and non-nurses and
non-medics. All the 7 doctors are
full time personnel.
Service Facilities
Emergency Call 24 hours
Polyclinics
polyclinic for internal disease
polyclinic for children
polyclinic for obstetrics and
gynecology
polyclinic for general surgery
polyclinic for orthopedic surgery
polyclinic for urologic surgery
polyclinic for pulmonary
polyclinic for nerve
polyclinic for heart
polyclinic for Ear Nose Throat
(Bahasa Indonesia: THT)
polyclinic for eye
polyclinic for dental
polyclinic for nutritional
consultation
Superior service
Medical Rehabilitation
Urologic surgery
Ear Nose Throat (Bahasa
Indonesia: THT)
Orthopedic surgery
Radiology
Central surgical
Recovery Room/ICU
Medical Laboratory
Anatomical pathology
Nutrient
Dispensary/Drugstore
Spiritual Guidance
Medical Specialists are supported by
Electrocardiography (ECG)
ECG Monitor
Ultrasonography (USG)
X-rays
Slit Lamps
Lens Meter
Trial Lens
Uretero Renoscope
Inpatient Facility
VIP Room
VIP Room is in Walisongo Building
with 20 rooms available. One room one
patient with the facility, such as:
Neat and deluxe room
Double beds
Air Conditioned Room
Central Oxygen
Sofa and chairs (for
guests/visitors)
Wardrobe
Refrigerator
21 inch TV
Telephone
Bathroom (with cold and hot
water)
Parking lot in front of the room
Family mini garden
First Class (1st Class)
First Class is in Sunan Muria with 10
rooms available. One room one patient
with the facility, such as:
Standard room
Double beds
Air Conditioned Room
Sofa and chairs (for
guests/visitors)
Wardrobe
Refrigerator
21 inch TV
Telephone
Bathroom
Second Class (2nd Class)
Second Class is in Sunan Kudus with
10 rooms and 20 beds available. One
room two patients with the facility,
such as:
Standard room
Chairs (for guests/visitors)
Wall fan
Wardrobe
Bathroom
Third Class (3rd Class)
Third Class is in Sunan Gunung Jati,
Sunan Giri, Sunan Bonang and Sunan
Drajat with 15 rooms and 72 beds
available.
Supporting Facilities
The patient/s or the patients’ family
may utilize the supporting
facilities, such as:
Public Phone
Wartel (Phone Stall)
Canteen
Musholla
Parking lot
Mini garden
Laundry