3. Perkembangan kesenian
Profesor Dr. H,G. Farmer berkata, "Kalau kita lihat lautan lebar yang menceraikan antara Barat dan Timur, maka agaknya sukar dipercaya" bahwa Islam telah meninggalkan seni musik di Eropa. Hal ini memang demikian. Kita menerima seni musik itu secara vertikal, sedangkan orang Arab mengerjakannya secara horizontal". Vertikal maksudnya Barat menerima musik tidak langsung dari Yunani. Horizontal, maksudnya, orang Islam mengerjakan ciptaan-ciptaan musiknya dari Yunani.
Istilah harmonie, yang sekarang dipakai dalam ilmu seni musik, diduga orang-orang pandai, berasal dari orang Arab atau perkataan asing, yang masuk ke kandang permusikan, setelah memasuki Arab via Yunani.
Thantawi Jauhari, Profesor pada Universitas al-Azhar berpendapat, setelah memeriksa berbagai, pendapat' ulama Islam tentang seni musik, ternyatalah, ada beberapa ulama keberatan tentang musik. Keberatan itu, bukanlah keberatan prinsipil, melainkan keberatan, digunakannya seni musik untuk pekerjaan yang merendahkan peribudi kemanusiaan. Selain itu, menggembirakan tentang kesenian itu.
Pada taraf permulaan Hejaz, kita dapati orang menggunakan musik mensural Cara ini dinamakan mereka, dengan iqa artinya sama dengan rythm. Ketika Hejaz menjadi pus at poli¬tik, perkembangan seni musik tidaklah menjadi kurang karenanya. Bersamaan waktu itu kaum Muslimin mendapat teori baru tentang musik. Pendapat ini, diperoleh oleh seorang ahli musik Ibnu Misjah, wafat pada tahun 705 H, atau 714 M.
Dalam tahun 1290 M, seorang teoritikus musik Islam, bernama Safi ad Din Abd al-Mukminin, melahirkan teori musik baru. Teori ini, dikenal orang Eropa dengan nama Systematis Theory. Sebelum berakhirnya abad pertengahan, telah diciptakannya sistem perempat suara Quarter Tone. Sistem ini sekarang, masih dipakai oleh pemain-pemain musik Islam Timur. Sampai ke mana Islam telah mengantarkan musik, kita lihat perkembangan musik internasional. Kita melihat tulisan-tulisan musik berupa noten balk (not balok) atau yang memakai angka note do re mi, semuanya itu, masihlah pusaka Arab. Perhatikanlah goret-goretan alif, dan tanda-tanda mad, yang ditunjukkannya. Tidak usahlah ia seorang ahli musik, akan tetapi cukup kalau ia belajar ilmu tajwid, ia akan dapat mengenal musik itu, berasal dari dunia Islam.
Ada dua jenis musik dalam kalangan Islam. Pertama, musik vocal, dan kedua musik instrumental. Musik vocal telah melahirkan berbagai jenis musik, di antaranya qashidah (curahan kalbu), qit'a fragment, ghazal- love song. Yang populer adalah mawal - song of beauty. Nyanyian ini, sampai juga ke Indonesia. Yang banyak dibawa orang Eropa, ialah zayal dan muwashash.
Pusat pabrik alat-alat musik ialah di kota Sevilla, di sini berbagai macam alat musik telah dihasilkan. Ada alat yang semacam guitar yang dinamakan murabba'. Perkakas itu, bentuknya gepeng dan hampir merupakan empat sudut. Kemudian keluar alat lain, yang dinamakan qitara. Qitara ini sangat populer sekarang, dalam alat musik berbagai bangsa, yang dinamakan guitar.
Ada tiga istilah alat musik Barat, lebih-lebih musik klasik, yang agaknya pada masa kini, kurang diindahkan orang istilah itu, meskipun kurang diindahkan, akan tetapi penting sekali yaitu: musik pneumatic organ, hydraulis dan eschaquiel. Ketiga-tiga istilah ini, adalah diambil darii stilah Islam yaitu urganun, dulab dan al shaqira.
Sekolah musik didirikan pada mulanya oleh Shafi ad-Din Abd al-Mukmin, wafat tahun.1294. teori-teori musiknya, dapatdilihat dalam bukunya yang sangat termasyhur Syarafiya. bukunya yang lain, Buku Modus Music - Book of Musical Modes, tidak pula kurang nilainya dengan Syarafiya.
Orang Islam yang dianggap penulis pertama tentang teori musik, adalah Yunus al-Khatib. la wafat dalam tahun 765 M.
Dari dialah kebanyakan penulis-penulis musik Eropa mendapat keterangan-keterangan yang berharga, tentang musik. Abad teori musik, ditutup oleh seorang ahli musik ternama, yang namanya tidak boleh dilupakan umat Islam, ialah al Farabi. Kebanyakan buku-buku al-Farabi, banyak dijumpai dalam bahasa Eropa. Di antaranya Grand Book on Music (BukuAgung Musik), Styles in Music (Gaya Musik), On the Classification of Rhythm (tingkatan-tingkatan Rhythm).
AI-Kindi juga ahli musik yang terbesar dalam kalangan Islam. Buku-buku al-Kindi yang disalin adalah The Essentials of Knowledge in Music - Kepentingan pengetahuan Musik, On the Melodies - Ilmu Melody, The Necessary Book in Composition of Melodies - Buku Penting Mengarang Melodi.
Di samping kemajuan yang pesat dalam seni musik, juga seni lukis dan sastra maju dengan pesatnya. Bangunan-bangunan dari arsitek Muslim dihiasi dengan lukisan yang indah. Demikian juga seni sastra mempengaruhi sastra Barat hingga sekarang ini.
4. Pengaruh Islam dalam IImu Pengetahuan di Dunia Barat
Terpesona akan kepelikan dan dahaga akan ilmu, orang-orang Barat bertolak ke tempat-tempat pusat ilmu Islam. Di sana, dipelajarinya beberapa mata pelajaran, dengan pertimbangan yang mungkin, bahwa ilmu itu dapat diajarkan kembali di tahah airnya. Pertimbangan itu didasarkan karena kurangnya ilmu Eropa, Spanyol adalah sebuah tempat yang paling mudah dicapai, untuk menuntut pelajaran Islam. Begitu keadaan berlangsung terus menerus.
Tahun 1100 M dipandang berbagai sarjana Barat, ilmu Kedokteran Islam mulai berkisar ke Barat. Betapa kedudukan ilmu kedokteran Barat sebelum itu di Eropa, dijelaskan oleh Prof. Dr. Charles Singer sebagai berikut: Ilmu Tasrih (anatomy) dan ilmu kedokteran sebenarnya tidak ada. Ilmu mengenal penyakit, dipergunakannya dengan cara yang bukan-bukan, dengan jengkalan jari. Oang hanya menggunakan tumbuh-tumbuhan dan menjadi tukang jual obat. Tahayul adalah masuk salah satu obat-obatan. Obat-obatan terdiri dari kumpulan ramu-ramuan, diperkllat dengan mantera. Ilm)l pengetahuan, yang menjadi unit' Hadi ilmu pengobatan, sama sekali tidak ada. Ilmu kedokteran Eropa adalah pelajaran yang diperoleh dari orang Islam
Hanya sebuah sudut Eropa, di Salerno dekat Naples terdapat Sekolah Dokter, didirikan oleh Constantine African. Constantine African, berasal dari Tunisia. la lama belajar kedokteran di negeri-negeri Islam. Kemudian jadi pendeta convent Monte Casino, di Campania. Dalam convent itu ia bekerja sampai wafat tahun 1087 M. menyalin buku-buku kedokteran Islam,mulai tahun 1070 M.
Dr. Max Mayerhof mengatakan: Satu sifat tidak baik terdapat pada pribadi Constantine African. la seorang tidak jujur, seorang plagiatist, seorang pencuri. Tidak malu-malu, segala karangan-karangan Islam yang disalinnya dalam bahasa Latin, diakui sebagai karangannya sendiri. Karangan Hunain dalam bahasa Arab, disalinnya ke dahlin bahasa Latin. Salinan itu disebutnya karangan ia sendifi. Karangan-karangan Ali Abbas (Haly Abbas) dan Ishaq Yu'da', disalinnya kembali, kemudian mengatakan, itu adalah karangan Constantine African. Waktu Constantinemenjadi murid pendeta Monte Casino, ia mulai menyalin Liber Experimentorum karangan ar-Razi (Rhazes), dengan pertolongan seorang Turki. ini dikenal di Barat dengan nama Johannes Afflacinus. Ini pun diakuinya karangannya sendiri.
Pada zaman Constantine African, peperangan dan permusuhan Kristen terhadap Islam menjadi-jadi, baik di Spanyol maupun di Sicillia. Pusat Sekolah Tinggi dan Ilmu Pengetahtuin Islam, pada masa itu berpusat di Toledo, Spanyol. Dalam tahun 1085 M., kota Toledo jatuh ke tangan Kristen. Segala orang dipaksa masuk Kristen. Yang menolak dibunuh mati atau dibakar. Berbagai guru pada Sekolah Tinggi Islam, terpaksa jadi Kristen, guna memeliharakan nyawanya. Islam pemeluk Kristen ini dinamakan Mozarabes. Mozarabes inilah, pemegang peranan penting mengembangkan ilmu Islam ke seluruh negeri-negeri Barat. Di Toledo sendiri, sekolah Tinggi Islam, masih diteruskan dengan selimut Mozarabes. Berbagai murid-muriid negeri Latin Eropa tumpah ruah ke sana.
Dengan istilah Mozarabes, ilmu-ilmu Islam sangat mudah masuk Eropa. Sungguh pun Islam telah jatuh, orang latin dan orang Eropa menyebutnya, mereka pergi ke Spanyol mempelajari Artes Arabum (Ilmu Arab). Demikianlah Eropa berani menelan kina yang dibungkus gula.
Orang Eropa pertama, mendapat pendidikan Islam Toledo, adalah Abolard Bath yang kemudian menjadi ahli matematika dan filsuf Inggris yang masyhur.
Gerard Cremona, mencoba mengimbangi Hunain Ibn Ishag, menyalin buku-buku Arab tentang filsafat, matematika, ilmu kedokteran. Lebih dari 80 buah buku karangan dalam bahasa Arab yang besar-besar, telah dipindahkan ke dalam bahasa Latin. Sarjana-sarjana Eropa menamakan Gerard ini dengan Bapak orang Eropa.
Rufino, seorang terpelajar Alexandria di Italia, menyiapkan pula buku salinan Hunain yang masyhur bernama quistiones medicae.
Toledo kemudian menjadi pusat perkembangan ilmu Islam Dunia Barat. Perkembangan itu dipercepat orang-orang Islam, yang pindah ke Eropa mencari pekerjaan. Mereka hidup dengan selimut Mozarabes.
Ibnu Rusyd mempunyai pengaruh besar di Perancis. Pendirian Universitas Paris di Perancis, bukan dari pengaruh Roma atau Sicilia, akan tetapi juga pengaruh Ibnu Rusyd yang dibawa orang dari Spagyol.
Di Jerman dibangun Universitas Weenen, didirikan tahun 1520 M. Universitas Frankfurt didirikan di Oder dalam tahun 1588 M. Buku-buku yang dipelajari pada curriculum medical,pada kedua universitas, tetap memakai buku-buku kedokteran Islam. Buku terpenting adalah karangan Ibnu Sina, AI-Qanun Fit Thib, dan buku karangan Ar-Razi, Ad Alman Sorem, semua buku kedokteran yang dipakai, kepunyaan pengarang-pengarang Islam.
Beratus-ratus buku ilmu Islam, menyebabkan suburnya Eropa, yang tadinya tanah mandul tak berarti.
Dr. Max Mayerhjff mengatakan, "Kedokteran Islam dan ilmu pengetahuan umumnya, menyinari matahari Hellenisme, hingga pudar cahayanya. Kemudian, ilmu Islam menjadi bulan di malam gelap gulita di Eropa. Abad pertengahan. Cahaya bulan, ditaburi oleh cahaya bintang, di malam gelap Eropa mengantar Eropa ke jalan Renaissanse. Karena itulah, Islam menjadi biang gerak besar, yang dipunyai Eropa sekarang. Dengan demikian pantas kita menyatakan, Islam harus tetap bersama kita".
Dengan mempelajari berbagai jenis pengaruh kebudayaan Islam di dunia Barat, maka hutang Barat pada orang Islam, cukup besar. Hutang ini tidak pernah ditagih oleh orang Islam.[1] Oleh karena itu, berbagai orang pandai Eropa, sekarang merasa bahwa kehidupan Eropa yang sebenarnya, dibelit oleh kebudayaan Islam sekelilingnya. Untuk melepaskan diri dari kebudayaan ini tidaklah mungkin, karena mereka sendiri telah mengakui kebudayaan itu, sebagai kebudayaan mereka sendiri. Kalau orang Islam bertambah maju dalam gelanggang ilmu pengetahuan dan kebudayaan, maka tidaklah ada halangan lagi bagi orang Islam sekarang, untuk menerima kembali kebudayaan itu, terutama dari segi bangunan.
Rupanya manusia bersifat sebagai ular besar, manakala sudah cukup kenyang, maka dirinya puas dan tidur pulas, tidak tahu lagi leher panjang akan ditebas orang. Tak tahu lagi bila bahaya akan menghampiri.
Demikian juga akan nasib umat Islam. Setelah mereka mengalami kemajuan sampai pada titik puncak, mereka lupa kalau bangsa lain sudah siap dan berencana untuk menggulingkan singgasana itu, waktu mereka lemah dan lengah.Rupanya semua itu felah terjadi. Hanya kurun sekarang ini dapat mempelajari sebab terjadinya penurunan dan kemunduran.
E. PENUTUP
Dari gambaran umum makalah yang berjudul “ ISLAM DAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN ” ini, jelas bahwa kita sebagai umat islam ;
1. Harus berusaha lebih mendalam lagi dalam mempelajari sumber ajaran Islam yang utama yaitu Al Quran dan As Sunnah
2. Harus terus menerus mengembangkan kemampuan untuk menggali sumber ilmu pengetahuan dari Al Quran
3. Senantiasa mengadakan pembahasan-pembahasan ilmiah dan memnyediakan waktu yang cukup untuk membaca, mencari dan mengembangkan ilmu pengetahuan
4. Menyediakan sarana prasarana untuk meningkatkan ilmu pengetahuan
Demikian makalah ini kami sampaikan, semoga ada manfaatnya, Amin.
DAFTAR PUSTAKA
1. Prof. Drs. Amsal Bakhtiar, MA. Filsafat Ilmu, Edisi Revisi, PT. Raja Grafindo Persada
2. Dra. Zuhairini, dkk. Filsafat Pendidikan Islam, Bumi Aksara
3. Prof. H. Muzayyin Arifin, M.Ed. Filsafat Pendidikan Islam, Edisi Revisi. Bumi Aksara
4. Imam Munawwir, Kebangkitan Islam, Bina Ilmu
5. Prof. Dr. Harun Nasution, Filsafat Agama, Bulan Bintang
6. Drs. Sidi Gazalba, Anziz Agama Islam
7. Philip K. Hitti, History Of The Arabs
8. Prof. Dr. Abdul Aziz Dahlan, Pemikiran Falsafi dalam Islam
9. Al Quranul Karim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar