Kamis, 07 April 2022

ISLAM DAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN PART V (Terakhir)

 

3.      Perkembangan kesenian

Profesor Dr. H,G. Farmer berkata, "Kalau kita lihat lautan lebar yang menceraikan antara Barat dan Timur, maka agaknya sukar dipercaya" bahwa Islam telah meninggalkan seni musik di Eropa. Hal ini memang demikian. Kita menerima seni musik itu secara vertikal, sedangkan orang Arab mengerjakannya secara horizontal". Vertikal maksudnya Barat menerima musik tidak langsung dari Yunani. Horizontal, maksudnya, orang Islam mengerjakan ciptaan-ciptaan musiknya dari Yunani.

Istilah harmonie, yang sekarang dipakai dalam ilmu seni musik, diduga orang-orang pandai, berasal dari orang Arab atau perkataan asing, yang masuk ke kandang permusikan, setelah memasuki Arab via Yunani.

Thantawi Jauhari, Profesor pada Universitas al-Azhar berpendapat, setelah memeriksa berbagai, pendapat' ulama Islam tentang seni musik, ternyatalah, ada beberapa ulama keberatan tentang musik. Keberatan itu, bukanlah keberatan prinsipil, melainkan keberatan, digunakannya seni musik untuk pekerjaan yang merendahkan peribudi kemanusiaan. Selain itu, menggembirakan tentang kesenian itu.

Pada taraf permulaan Hejaz, kita dapati orang menggunakan musik mensural Cara ini dinamakan mereka, dengan iqa artinya sama dengan rythm. Ketika Hejaz menjadi pus at poli¬tik, perkembangan seni musik tidaklah menjadi kurang karenanya. Bersamaan waktu itu kaum Muslimin mendapat teori baru tentang musik. Pendapat ini, diperoleh oleh seorang ahli musik Ibnu Misjah, wafat pada tahun 705 H, atau 714 M.

Dalam tahun 1290 M, seorang teoritikus musik Islam, bernama Safi ad Din Abd al-Mukminin, melahirkan teori musik baru. Teori ini, dikenal orang Eropa dengan nama Systematis Theory. Sebelum berakhirnya abad pertengahan, telah diciptakannya sistem perempat suara Quarter Tone. Sistem ini sekarang, masih dipakai oleh pemain-pemain musik Islam Timur. Sampai ke mana Islam telah mengantarkan musik, kita lihat perkembangan musik internasional. Kita melihat tulisan-tulisan musik berupa noten balk (not balok) atau yang memakai angka note do re mi, semuanya itu, masihlah pusaka Arab. Perhatikanlah goret-goretan alif, dan tanda-tanda mad, yang ditunjukkannya. Tidak usahlah ia seorang ahli musik, akan tetapi cukup kalau ia belajar ilmu tajwid, ia akan dapat mengenal musik itu, berasal dari dunia Islam.

Ada dua jenis musik dalam kalangan Islam. Pertama, musik vocal, dan kedua musik instrumental. Musik vocal telah melahirkan berbagai jenis musik, di antaranya qashidah (curahan kalbu), qit'a fragment, ghazal- love song. Yang populer adalah mawal - song of beauty. Nyanyian ini, sampai juga ke Indonesia. Yang banyak dibawa orang Eropa, ialah zayal dan muwashash.

Pusat pabrik alat-alat musik ialah di kota Sevilla, di sini berbagai macam alat musik telah dihasilkan. Ada alat yang semacam guitar yang dinamakan murabba'. Perkakas itu, bentuknya gepeng dan hampir merupakan empat sudut. Kemudian keluar alat lain, yang dinamakan qitara. Qitara ini sangat populer sekarang, dalam alat musik berbagai bangsa, yang dinamakan guitar.

Ada tiga istilah alat musik Barat, lebih-lebih musik klasik, yang agaknya pada masa kini, kurang diindahkan orang istilah itu, meskipun kurang diindahkan, akan tetapi penting sekali yaitu: musik pneumatic organ, hydraulis dan eschaquiel. Ketiga-tiga istilah ini, adalah diambil darii stilah Islam yaitu urganun, dulab dan al shaqira.

Sekolah musik didirikan pada mulanya oleh Shafi ad-Din Abd al-Mukmin, wafat tahun.1294. teori-teori musiknya, dapatdilihat dalam bukunya yang sangat termasyhur Syarafiya. bukunya yang lain, Buku Modus Music - Book of Musical Modes, tidak pula kurang nilainya dengan Syarafiya.

Orang Islam yang dianggap penulis pertama tentang teori musik, adalah Yunus al-Khatib. la wafat dalam tahun 765 M.

Dari dialah kebanyakan penulis-penulis musik Eropa mendapat keterangan-keterangan yang berharga, tentang musik. Abad teori musik, ditutup oleh seorang ahli musik ternama, yang namanya tidak boleh dilupakan umat Islam, ialah al Farabi. Kebanyakan buku-buku al-Farabi, banyak dijumpai dalam bahasa Eropa. Di antaranya Grand Book on Music (BukuAgung Musik), Styles in Music (Gaya Musik), On the Classification of Rhythm (tingkatan-tingkatan Rhythm).

AI-Kindi juga ahli musik yang terbesar dalam kalangan Islam. Buku-buku al-Kindi yang disalin adalah The Essentials of Knowledge in Music - Kepentingan pengetahuan Musik, On the Melodies - Ilmu Melody, The Necessary Book in Composition of Melodies - Buku Penting Mengarang Melodi.

Di samping kemajuan yang pesat dalam seni musik, juga seni lukis dan sastra maju dengan pesatnya. Bangunan-bangunan dari arsitek Muslim dihiasi dengan lukisan yang indah. Demikian juga seni sastra mempengaruhi sastra Barat hingga sekarang ini.

4.      Pengaruh Islam dalam IImu Pengetahuan di Dunia Barat

Terpesona akan kepelikan dan dahaga akan ilmu, orang-orang Barat bertolak ke tempat-tempat pusat ilmu Islam. Di sana, dipelajarinya beberapa mata pelajaran, dengan pertimbangan yang mungkin, bahwa ilmu itu dapat diajarkan kembali di tahah airnya. Pertimbangan itu didasarkan karena kurangnya ilmu Eropa, Spanyol adalah sebuah tempat yang paling mudah dicapai, untuk menuntut pelajaran Islam. Begitu keadaan berlangsung terus menerus.

Tahun 1100 M dipandang berbagai sarjana Barat, ilmu Kedokteran Islam mulai berkisar ke Barat. Betapa kedudukan ilmu kedokteran Barat sebelum itu di Eropa, dijelaskan oleh Prof. Dr. Charles Singer sebagai berikut: Ilmu Tasrih (anatomy) dan ilmu kedokteran sebenarnya tidak ada. Ilmu mengenal penyakit, dipergunakannya dengan cara yang bukan-bukan, dengan jengkalan jari. Oang hanya menggunakan tumbuh-tumbuhan dan menjadi tukang jual obat. Tahayul adalah masuk salah satu obat-obatan. Obat-obatan terdiri dari kumpulan ramu-ramuan, diperkllat dengan mantera. Ilm)l pengetahuan, yang menjadi unit' Hadi ilmu pengobatan, sama sekali tidak ada. Ilmu kedokteran Eropa adalah pelajaran yang diperoleh dari orang Islam

Hanya sebuah sudut Eropa, di Salerno dekat Naples terdapat Sekolah Dokter, didirikan oleh Constantine African. Constantine African, berasal dari Tunisia. la lama belajar kedokteran di negeri-negeri Islam. Kemudian jadi pendeta convent Monte Casino, di Campania. Dalam convent itu ia bekerja sampai wafat tahun 1087 M. menyalin buku-buku kedokteran Islam,mulai tahun 1070 M.

Dr. Max Mayerhof mengatakan: Satu sifat tidak baik terdapat pada pribadi Constantine African. la seorang tidak jujur, seorang plagiatist, seorang pencuri. Tidak malu-malu, segala karangan-karangan Islam yang disalinnya dalam bahasa Latin, diakui sebagai karangannya sendiri. Karangan Hunain dalam bahasa Arab, disalinnya ke dahlin bahasa Latin. Salinan itu disebutnya karangan ia sendifi. Karangan-karangan Ali Abbas (Haly Abbas) dan Ishaq Yu'da', disalinnya kembali, kemudian mengatakan, itu adalah karangan Constantine African. Waktu Constantinemenjadi murid pendeta Monte Casino, ia mulai menyalin Liber Experimentorum karangan ar-Razi (Rhazes), dengan pertolongan seorang Turki. ini dikenal di Barat dengan nama Johannes Afflacinus. Ini pun diakuinya karangannya sendiri.

Pada zaman Constantine African, peperangan dan permusuhan Kristen terhadap Islam menjadi-jadi, baik di Spanyol maupun di Sicillia. Pusat Sekolah Tinggi dan Ilmu Pengetahtuin Islam, pada masa itu berpusat di Toledo, Spanyol. Dalam tahun 1085 M., kota Toledo jatuh ke tangan Kristen. Segala orang dipaksa masuk Kristen. Yang menolak dibunuh mati atau dibakar. Berbagai guru pada Sekolah Tinggi Islam, terpaksa jadi Kristen, guna memeliharakan nyawanya. Islam pemeluk Kristen ini dinamakan Mozarabes. Mozarabes inilah, pemegang peranan penting mengembangkan ilmu Islam ke seluruh negeri-negeri Barat. Di Toledo sendiri, sekolah Tinggi Islam, masih diteruskan dengan selimut Mozarabes. Berbagai murid-muriid negeri Latin Eropa tumpah ruah ke sana.

Dengan istilah Mozarabes, ilmu-ilmu Islam sangat mudah masuk Eropa. Sungguh pun Islam telah jatuh, orang latin dan orang Eropa menyebutnya, mereka pergi ke Spanyol mempelajari Artes Arabum (Ilmu Arab). Demikianlah Eropa berani menelan kina yang dibungkus gula.

Orang Eropa pertama, mendapat pendidikan Islam Toledo, adalah Abolard Bath yang kemudian menjadi ahli matematika dan filsuf Inggris yang masyhur.

Gerard Cremona, mencoba mengimbangi Hunain Ibn Ishag, menyalin buku-buku Arab tentang filsafat, matematika, ilmu kedokteran. Lebih dari 80 buah buku karangan dalam bahasa Arab yang besar-besar, telah dipindahkan ke dalam bahasa Latin. Sarjana-sarjana Eropa menamakan Gerard ini dengan Bapak orang Eropa.

Rufino, seorang terpelajar Alexandria di Italia, menyiapkan pula buku salinan Hunain yang masyhur bernama quistiones medicae.

Toledo kemudian menjadi pusat perkembangan ilmu Islam Dunia Barat. Perkembangan itu dipercepat orang-orang Islam, yang pindah ke Eropa mencari pekerjaan. Mereka hidup dengan selimut Mozarabes.

Ibnu Rusyd mempunyai pengaruh besar di Perancis. Pendirian Universitas Paris di Perancis, bukan dari pengaruh Roma atau Sicilia, akan tetapi juga pengaruh Ibnu Rusyd yang dibawa orang dari Spagyol.

Di Jerman dibangun Universitas Weenen, didirikan tahun 1520 M. Universitas Frankfurt didirikan di Oder dalam tahun 1588 M. Buku-buku yang dipelajari pada curriculum medical,pada kedua universitas, tetap memakai buku-buku kedokteran Islam. Buku terpenting adalah karangan Ibnu Sina, AI-Qanun Fit Thib, dan buku karangan Ar-Razi, Ad Alman Sorem, semua buku kedokteran yang dipakai, kepunyaan pengarang-pengarang Islam.

Beratus-ratus buku ilmu Islam, menyebabkan suburnya Eropa, yang tadinya tanah mandul tak berarti.

Dr. Max Mayerhjff mengatakan, "Kedokteran Islam dan ilmu pengetahuan umumnya, menyinari matahari Hellenisme, hingga pudar cahayanya. Kemudian, ilmu Islam menjadi bulan di malam gelap gulita di Eropa. Abad pertengahan. Cahaya bulan, ditaburi oleh cahaya bintang, di malam gelap Eropa mengantar Eropa ke jalan Renaissanse. Karena itulah, Islam menjadi biang gerak besar, yang dipunyai Eropa sekarang. Dengan demikian pantas kita menyatakan, Islam harus tetap bersama kita".

Dengan mempelajari berbagai jenis pengaruh kebudayaan Islam di dunia Barat, maka hutang Barat pada orang Islam, cukup besar. Hutang ini tidak pernah ditagih oleh orang Islam.[1] Oleh karena itu, berbagai orang pandai Eropa, sekarang merasa bahwa kehidupan Eropa yang sebenarnya, dibelit oleh kebudayaan Islam sekelilingnya. Untuk melepaskan diri dari kebudayaan ini tidaklah mungkin, karena mereka sendiri telah mengakui kebudayaan itu, sebagai kebudayaan mereka sendiri. Kalau orang Islam bertambah maju dalam gelanggang ilmu pengetahuan dan kebudayaan, maka tidaklah ada halangan lagi bagi orang Islam sekarang, untuk menerima kembali kebudayaan itu, terutama dari segi bangunan.

Rupanya manusia bersifat sebagai ular besar, manakala sudah cukup kenyang, maka dirinya puas dan tidur pulas, tidak tahu lagi leher panjang akan ditebas orang. Tak tahu lagi bila bahaya akan menghampiri.

Demikian juga akan nasib umat Islam. Setelah mereka mengalami kemajuan sampai pada titik puncak, mereka lupa kalau bangsa lain sudah siap dan berencana untuk menggulingkan singgasana itu, waktu mereka lemah dan lengah.Rupanya semua itu felah terjadi. Hanya kurun sekarang ini dapat mempelajari sebab terjadinya penurunan dan kemunduran.

 

E.     PENUTUP

 

Dari gambaran umum makalah yang berjudul “ ISLAM DAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN ” ini, jelas bahwa kita sebagai umat islam ;

1.                  Harus berusaha lebih mendalam lagi dalam mempelajari sumber ajaran Islam yang utama yaitu Al Quran dan As Sunnah

2.                  Harus terus menerus mengembangkan kemampuan untuk menggali sumber ilmu pengetahuan dari Al Quran

3.                  Senantiasa mengadakan pembahasan-pembahasan ilmiah dan memnyediakan waktu yang cukup untuk membaca, mencari dan mengembangkan ilmu pengetahuan

4.                  Menyediakan sarana prasarana untuk meningkatkan ilmu pengetahuan

 

Demikian makalah ini kami sampaikan, semoga ada manfaatnya, Amin.

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

1.                  Prof. Drs. Amsal Bakhtiar, MA. Filsafat Ilmu, Edisi Revisi, PT. Raja Grafindo Persada

2.                  Dra. Zuhairini, dkk. Filsafat Pendidikan Islam, Bumi Aksara

3.                  Prof. H. Muzayyin Arifin, M.Ed. Filsafat Pendidikan Islam, Edisi Revisi. Bumi Aksara

4.                  Imam Munawwir, Kebangkitan Islam, Bina Ilmu

5.                  Prof. Dr. Harun Nasution, Filsafat Agama, Bulan Bintang

6.                  Drs. Sidi Gazalba, Anziz Agama Islam

7.                  Philip K. Hitti, History Of The Arabs

8.                  Prof. Dr. Abdul Aziz Dahlan, Pemikiran Falsafi dalam Islam

9.                  Al Quranul Karim



[1] Ibid hal 108

ISLAM DAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN PART IV

 2.      Zaman Keemasan

Bila pada masa sebelum ihi umat Islam menyelidiki berbagai ilmu pengetahuan dari bahasa Yunani diterjemahkan ke dalam bahasa Arab yang kemudian dilakukan penelitian dengan cermat dan seksama, maka pada zaman itu (keemasan) kaum Muslimin sudah tidak lagi memakai buku-buku Yunani sebagai pedoman (standard). Mereka mulai bergerak dengan kekuatannya sendiri sebagai manifestasi percaya terhadap kemampuan diri sendiri.[1]

Dalam abad keemasan ini kita temukan penulis yang terkemuka dalam lapangan kedokteran bernama ar-Razi. la hidup antara tahun 865 - 925 M. Di dunia Barat ia dikenal dengan sebutan Razes. Ia,adalah murid Hunain Ibnu Ishaq. Sewaktu masih muda ar-Razi hidup sebagai dokter kimia, selanjutnya sebagai guru dokter medicine. Kitab-kitab karangannya tidak kurang dari 200 jilid yang kebanyakan berisi ilmu kedokteran. Salah sebuah karangan ar-Razi yang termasyhur adalah "campak dan cacar" (Smallpox and Measles). Buku ini disalin dalam bahasa Inggris sudah 40 kali cetak. Sebuah bukunya yang masyhur pula ialah aI-Hawi. Buku tersebut merupakan seri ilmu Yunani, Syria dan Arab. Buku ini sangat menarik perhatian istana Kristen Eropa. Raja Charles I dari Anjou memerintahkan agar kitab ini diterjemahkan ke dalam bahasa Latin, yang menjadi bahasa resmi ilmu pengetahuan Eropa. Penterjemahan itu dikerjakan tahun 1279 Masehi oleh seorang dokter Siselia bernama Faraj Ibnu SaIim dan Girgenti. Orang-orang Barat ada yang menamakan dokter ini Farragant. Salinan al-Hawi ini dibubuhinya nama yang sesuai dengan keagungan buku itu, yaitu Continent. Di samping ilmu kedokteran, ar-Razi juga menulis ilmu agama Islam, filsafat, matematika, astronomi dan ilmu alam.

Seorang ahli ilmu filsafat dan ahli kedokteran pula ialah Ibnu Sina (Avicenna). pengaruh ilmunya pada peradaban dan kebudayaan Eropa tidaklah terbatas. Buku karangannya :a1-Oanun fit Thib" (Qanun of Medicine) dianggap orang himpunan perbendaharaan ilmu kedokteran. Ilmu ketabiban modern mendapat pelajaran dari Ibnu Sina. Dalam abad kedua belas M,Gerard Cremona menyalin buku Ibnu Sina ke dalam bahasa Latin. Permintaan besar at as buku ini sangat besar selama 100 tahun tidak putus-putusnya. Sampai ke penghujung tahun 1500M., pengaruhh Ibnu Sina terhadap ilmu kedokteran sangat terasa. Bahkan bukunya bukan semata-mata dalam ilmu keaokteran saja, tetapi terbagi atas bagian cabang ilmu seperti agama,methaphysica, astronomi dan lain-lain. Kebanyakan karangannya ditulis dalam bahasa Arab. Hanya sebuah bukunya yang di tulis dalam bahasa Persia. Banyak penulis Barat yang menamakan julukan Bapak Dokter, Raja Obat dan lain sebagainya.

Dalam dunia Islam Ibnu Sina dianggap sebagai Zenith (puncak tertinggi) dalam ilmu kedokteran. Kuburannya di Hamadan dilingkungi berpuluh-puluh kuburan dokfer, Hal ini disebabkan karena orang yang kemudian merasa megah apabila meninggal dunia dimakamkan sejajar atau melingkungi Bapak Dokter Islam besar itu.

Pada waktu diadakan Fair Millenium' ke-100 Ibnu Sina di Teheran tahun 1955 M. ia telah ditetapkan sebagai" Father of Doctors untuk selama-Iamanya.

Pada zaman keemasan ini pula kita kenal seorang ahli filsafat Muslim berdarah Turki. Namanya al-Farabi tahun 951 M. Selain ilmu filsafat ia juga menguasai musik. Karangannya dalam ilmu musik bernama Muqiqie dipandang orang sebuah karangan terpenting dalam ilmu musik. Dua bukunya yang termasyhur ialah" Kunci Ilmu" (Keys of Science) ditulis oleh muridnya bernama Muhammad a1 Khawarizmi tahun 976 M dan sebuah lagi Fihrist a1 u1um (Index of Sciences) dituliskan oleh muridnya bernama Ibnu an-Nadim tahun 988 Masehi.

Dikenal juga di Barat pada masa itu ahli ilmu bernama Abu A1i a1-Hasan Ibnu a1-Haytam (965 M). Orang Eropa menyebutnya dengan A1hazen. la pindah dari Basrah ke Cairo sebagai pegawai negeri pada pemerintahan khalifah al-Hakim dari Bani Fathimiyah semenjak 996 - 1020 M. la juga ahli dalam ilmu mata (optics), cahaya dan warna.

AI-Hazen selalu tetap tinggal dalam kamus ilmu pengeta¬huan, sebab ia telah meninggalkan oleh-oleh pengetahuan yang penting yang tidak dapat dilupakan orang. Orang Eropa menamakan teori Alhazen dengan Alhazen problem, di antara teorinya mengenai sebuah cekung bulat, atau sebuah cekung bundar, dari sebuah kaca berbentuk silinder, atau sebuah cermin tirus, dapat digunakan untuk mencari di mana letak suatu benda. Dari kaca itu dapat diperoleh pengembalian cahaya pada mata yang tertentu letaknya. Buku Alhazen tentang Optics, bukan saja menjadi bahan penyelidikan dan komentar para sarjana Barat, tetapi juga oleh para sarjana Islam. Selain itu juga ia mengarang buku tentang cahaya senja disalin ke dalam bahasa Inggris dengan "On Twilight Phenomena".

Ilmu Yunani tua tidak terlepas dari kritik Alhazen. Buku ilmu mata karangan Euclid dan Ptolomy. Physica karangan Aristoteles tidak terlepas dari kritik Alhazen.

Dalam masa keemasan itu perkembangan dan pertumbuhan hospital maju dengan pesatnya. Dr. Max Mayerhof mengakui, ia mempunyai keterangan yang benar, dapat diuji (authentik information), 34 thesis tentang pendirian hospital itu, oleh Islam. Islam mendirikan hospital dimana-mana, sejak mulai dari Persia sampai Maroko, semenjak Syria Utara sampai Mesir. Di Cairo hospital pertama dirikan oleh ibnu Tulun dalam tahun 872 M. Hospital pertama di Baghdad didirikan atas perintah Harun al-Rasyid dalam abad IX Masehi.

Pada zaman keemsan Islam, orang berilmu, lebih tinggi kedudukannya dan kehormatannya di hati rakyat dari pada raja-raja. Dengan demikian, ini sesuai dengan yang dijanjikan Allah dalam al-Qllran. Pada zaman itu, khalifah dan orang kaya Islam mendirikanmuseum buku sebagai wakaf. Dalam tahun 830 M, khalifah al Makmun mendirikan perpustakaan besar di kota Baghdad. Gedung, perpustakaan dinamakan Bait' el Hikmah, Rumah Bijaksana (The House of Wisdom). Juga di kota Cairo.

Pada masa itu pula masjid dipakai sebagai pusat penyiaran ilmu dan perkembangan kebudayaan. Tinggal di masjid menjadi kebiasaan pada waktu itu. Cara demikian disebut sekolah masjid. Demikianlah simpang siur mahasiswa-mahasiswa India, Spanyol, Asia Kecil, Afrika, Indonesia dan Tiongkok dalam berbagai sekolah masjid di Cairo, Damascus, Teheran dan kota-kota Besar Muslimin.

Berbagai penemuan lainnya juga banyak kita jumpai pada masa itu, terutama dalam masalah pengairan. Sebagai misal, telah ditemukan ilmu menaikkan air dan jam air. Barangkali inilah jam yang pertama yang digunakan oleh umat manusia. Buku Ilmu Teknik tertua dikarang tahun 860 M. Pengarangnya tiga orang yakni Muhammad, Ahmad dan Hasan. Ketiga mereka ini adalah putra Musa lbnul Shabir. Ketiga putra ini adalah ahli matematik ternama. Karangan mereka sekarang dikenal orang Eropa dengan nama Book of Artificies. Dalam buku ini terdapat 100 model konstruksi teknik, dan dua puluh cara dalam praktek.Di samping kemajuan ilmu teknik, tidak ketinggalan pula di bidang ilmu pertanian, mineralogoi, perbatuan, ilmu tentang be si dan baja. Dengan demikian mengakibatkan batu berharga menjadi barang dagangan. Berbagai nama batu dan permata dalam dunia Barat, berasal dari bahasa Arab. Maksud terpenting sarjana Islam pada masa itu mengenal perbatuan, adalah untuk bahan-bahan campuran obat. antomony, alembic, aludel, sal amoniac yang kesemuanya ini merupakan bahan obat-obatan.

Memang, dalam kalangan Islam ada dua nama Jabir yang terkenal. Jarak antara kedua Jabir ini adalah 200 tahun. Jabir yang satu lahir dalam abad ke-8 Masehi, sedangkan Jabir yang kedua lahir pada abad ke-lO Masehi. Orang menduga Jabir yang pertama yang masyhur, padahal kedua Jabir sama-sama masyhur.

Dokter-dokter Islam menuliskan ilmu pharmacology (ilmu pengobatan) dan exicology (ilmu racun) yang lebih baik mutunya daripada buku-buku Yunani. Zaman khalifah al-Hakim, seorang khalifah Fathimiyah, mendirikan sebuah perpustakaan besar dalam tahun 995 M. Rumah itu dinamakan gedung imu. Ketika ulama kolot Mesir berkuasa, mereka tutup gedung itu, karena mereka kuatir orang Islam akan jadi murtad, karena banyak membaca buku. Juga istilah kimia dan lain-lain telah mewarnai benua Eropa. Umpama suatu permata disebutkan oleh orang Eropa bezoar, berasal dari bahasa Persia pad zahr yang berarti penangkal racun. Juga misalnya nama tumbuh-tumbuhan yang semula berasal dari bahasa kafur, menjadi bahasa Eropa camphor, dan masih banyak istilah lagi yang tak terhitung jumlahnya.

Jabir juga memberikan bahasa kimia pada seluruh benua Eropa melalui bahasa Latin. Di antaranya realgar, tutia, alkali,

Dalam abad ke-8 Masehi orang Islam mulai membuat kertas. Pabrik kertas yang besar didirikan tahun 794 Masehi di Baghdad. Orang Islam membawa kertas itu pada mulanya di Tiongkok.

Sebagaimana diuraikan di atas tadi, bahwa pada masa itu ada sekolah masjid. Dalam masa pemerintahan khalifah-khalifah Abbasiyah masjid menjadi gedung perpustakaan, penuh berisi kitab-kitab yang diwakafkan orang.[2] Seorang di antara yang banyak, ahli sejarah yang bernama al-Khatib al-Bagdadi mewasiatkan, supaya kitab-kitabnya diwakafkan. Perpustakaan lain-lain didirikan oleh pembesar negeri atau orang-orang hartawan sebagai pendirian setengah umum, berisi kumpulan tentang filsafat, ilmu pengetahuan dan lain-lain. Penuntut ilmu dan orang-orang terkemuka, diizinkan menggunakan perpustakaan yang bukan untuk umum sekalipun. Sebelum pertengahan abad X Masehi Mowsil telah mempunyai perpustakaan, didirikan oleh seorang penduduk, yang menyediakan kertas untuk penuntut-penuntut ilmu dengan cuma-cuma. Dalam abad itu juga al Basrah juga mempunyai sebuah perpustakaan, yang didirikannya dan memberi tunjangan kepada ahli-ahli yang bekerja memperluas ilhmnya di situ. Waktu itu juga al-Raiy (Persia) berdiri gedung buku, berisi buku-buku sebanyak beban empat ratus ekor unta, tercatat nama-namanya dalam sepuluh daftar besar-besar. Perpustakaan itu menjadi tempat pertemuan untuk memperkatakan jenis-jenis ilmu pengetahuan. Yakut, tiga tahun lamanya bekerja mengumpulkan catatan untuk karangannya, Kamus ilmu Bumi, dalam perpustakaan di kota Marw dan Chawarizin (Turkistan) tempat ia melarikan diri dalam tahun 1220 M, ketika bangsa Mongol, dikepalai Hulagu Khan, menyerang kerajaan Islam dan membakar perpustakaan-perpustakaan itu menjadi abu.

Cinta akan ilmu memang berurat berakar dalam dada kaum Muslimin pada waktu itu. Ke mana mereka pergi, di situ makmurlah persemaian ilmu dengan suburnya.

Abad kesepuluh masehi adalah zaman keemasan dalam sejarah Spanyol dan Albania. Masa pemerintahan Abdurrahman III dan yang menggantikannya, Hakam II bangsa yang mulanya berpecah belah itu, bersatu menuju kemajuan. Hakam adalah pencinta kitab yang tiada bandingannya. Diutusnya orang-orangnya membeli manuskrip ke mana-mana dan dalam istananya terkumpul 400.000 naskah. Istananya penuh dengan pegawai perpustakaan, tukang salin dan tukang jilid. Kabarnya ia seridiri sudah membaca sebagian besar dari buku-buku itu dan menuliskan catatan di dalamnya. Abdul Faraj, mengarang kitab al Aghani, dihadiahinya 1000 dinar supaya ia dikirimi naskah yang mula-mula keluar dari kit ab al-Aghani yang sedang qitulis pengarang itu, untuk memajukan pengetahuan di kalangan penduduk yang kurang mampul dua puluh tujuh sekolah prodeo ,didirikannya di ibukota kerajaannya dengan tak memungut uang sekolah sesen pun.

Tak perlu disebut lagi bahwa, kemajuan pembukuan semacam itu berjalan bersama-sama dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Kota-kota besar di Spanyol mempunnyi perguruan berisi kumpulan kitab-kitab tentang mantiq, filsafat, astronomi dan ilmu pengetahuan yang dapat dinamakan sekolah tinggi, yang termasyhur di antaranya Sekolah Tinggi,Cordova, Secilla, Malaga dan Granada. Zaman pemerintahan al-Hakam, sekolah tinggi Cordova yang terletak dalam masjid besar itu beroleh nama harum sekali di antara perguruan-perguruan di dunia. Kemasyhuran namanya menarik penuntut-penuntut ilmu Kristen dan Muslimin, bukan hanya dari daerah-daerah di Asbania, tetapi dari sehlruh penjuru Eropa,Afrika dan Asia. Di antara pengajaran di situ termasuk astronomi, hisab dan ketabiban, selain dari pada ilmu agama dan undang-undang.

Sebagai contoh lagi kita sebutkan perpustakaan yang digabungkan dengan perguruan tinggi "Darul Ilm" yang didirikan oleh Perdana Menteri Abu Nasr Sabur bin Ardsyir di Baghdad dalam tahun 338 H, karena banyak dan lengkapnya mendapat pujian dari berbagai penulis sejarah. Di antara yang terdapat di sana tersimpan kira-kira sebanyak 100.000 kitab yang sebagian besar ditulis oleh kaligrafi-kaligrafi Islam yang masyhur pada masa itu. Dengan melihat itu, bila kita bandingkan dengan keadaan kaum Muslimin sekarang, maka jauh tertinggal dan menderita kemunduran.

Tetapi kita tidak putus asa, asal kaum Muslimin paham akan wahyu yang pertama diturunkan, "Baca, bacalah dengan asma Tuhan yang mengajarkan engkau memakai pena, mengajarkan apa yang belum ketahui"



[1] Ibid, hal 97

[2] Ibid hal 101

Senin, 28 Maret 2022

ISLAM DAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN PARTI III

 

D.     PERIODISASI PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DALAM ISLAM

Periode ilmu pengetahuan ini sengaja saya tulis di sini dengan harapan para pembaca yang belum punya bukunya bisa memahami dengan baik, tidak hanya saya nukilkan saja melainkan agak lengkap saya cantumkan.

Dalam bukunya “Kebangkitan Islam dan Tantangan-tantangan yang dihadapi dari masa ke masa” Imam Munawwir membagi periode perkembangan ilmu pengetahuan dalam dunia islam sebagai berikut :

 

1.      Zaman Penerjemahan

Kemajuan di bidang penerjemahan terjadi pada masa pemerintahan al-Makmun (813 - 833 M): Pada masa ini di Baghdad didirikan Sekolah Tinggi Penerjemah yang pertama di dunia, dilengkapi dengan berbagai taman pustaka. Di sinilah orang dapat mengenal Hunain Ibnul Ishaq (809 - 877 M), seorang yang termasyhur dalam ilmu kedokteran dan filsafat. Bahkan buku-buku kedokteran yang sekarang terdapat di berbagai toko buku dengan nama "Materia Medica" adalah berasal dari Hunain. Ia juga sempat menerjemahkan buku Galen dalam lapangan ilmu pengobatan. dan filsafat, sebanyak 109 buah ke dalam bahasa Syria, dan 39 buah ke dalam bahasa Arab. Penulis-penulis Eropa mengakui, bahwa Hunainlah pemberitahu teori Galen dalam berbagai pengetahuan ke dunia Barat. Di samping meringkas dan memberi komentar buah karya Galen, ia juga mengarang sendiri. Buku-buku karangannya dalam bahasa Arab dan Persia banyak dijumpai, misalnya soal-soal pengobatan (Question of Medicine) disusun secara soal jawab. Bukunya yang ternama ialah sepuluh soal tentang mata. Buku ini disusun secara sistematis untuk pelajar-pelajar ilmu opthalmology (ilmu mata). Perkembangan ilmu opthalmology sekarang adalah berkat jasa Hunain. Dokter-dokter mata sekarang sebenarnya harus merasa, bahwa Hunain adalah bapaknya.

Dalam tahun 856 M, Khalifah al-Mutawakkil mendirikan Sekolah Tinggi Penerjemah di Baghdad yang dilengkapi dengan museum buku-buku. Pada masa itu juga kita jumpai nama aI-Kindi yang namanya juga menjulang ke langit dalam ilmu kimia. Seorang penulis Barat bernama Dr. Max Mayerhof memberikan julukan kepadanya "Philosopher of the Arab". Dari hasil buah karyanya berupa karangan disumbangkan untuk dunia ilmu tidak kurang dari 256 jilid. Di antara buku karangannya tidak kurang dari 15 buah yang ditulis khusus untuk meteorologi, ilmu udara, (iklim), ilmu laut, ilmu mata, terutama tentang cahaya, dan dua buah ilmu tentang musik. Jadi di samping sebagai dokter, ia juga termasyhur di bidang musik.[1]

Sungguh sangat disayangkan, bahwa sebagian besar buku karangan al-Kindi telah hilang ketika Baghdad diserang dan dihancurkan oleh angkatan perang Hulagu Khan. Pandid Jawaharlal Nehru mengatakan, "Baghdad pendukung ilmu dunia dahulu, tidak dapat kita bayangkan betapa kebesarannya. Dapat kita bayangkan, Baghdad sekarang ini bila dibandingkan dengan Baghdad lama, tidak ada harganya seujung rambut pun".

Di samping itu ilmu teknik dan seni teknik tumbuh dengan pesatnya di Mesopotamia. Ilmu teori mekanik, juga mengalami yang sama. "Dengan - adanya zaman penerjemahan ini bahasa Arab men gal ami kemajuan yang amat pesat sebagai bahasa ilmu pengetahuan, hal ini disebabkan karena banyak pekerjaan terjemah yang dilakukan dalam istana Khalifah-khalifah Abbasiyah yang pertama, terutama dalam pemerintahan khalifah al-Makmun. Kitab-kitab pengetahuan bahasa Griek, Syria, bahasa Persia Tengah dan kitab-kitab pusaka Hindu, diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. Di antara yang bekerja menerjemahkan itu juga terdapat orang-orang Kristen dim Yahudi, sedang orang Persia yang sudah memeluk agama Islam, seperti IbnuI aI-Muqaffa' dalam masa pemerintahan al-Mansur, sangat besar jasanya dalam memperbanyak kesusastraan Islam itu. Dengan demikian peradaban Islam yang berasal dari buah usaha ahli pikir dan ilmu pengetahuan dari zaman kuno, ditambah dengan alam pikiran dan teori pengetahuan orang-orang Islam di Persia dan India, menjadi semarak berkembang. Meskipun agama lain termasuk juga kesusatraan itu disebabkan karena kemerdekaan keyakinan yang terdapat pada di antara ahli-ahli dan penerjemah, tetapi hal itu lama-lama dapat dipisahkan dari paham asli agama Islam waktu kemudian.

Peradaban kesusastraan yang tumbuh dengan secara demikian dengan cepat sekali tersiar dalam abad IX itu ke seluruh negara Islam di Timur dan di BaraL Kemajuan dan kelajuan ilmu pengetahuan dalam bahasa Arab itu tidak saja berkembang dengan semarak dalam istana-istana khalifah di Baghdad dan dalam negeri-negeri yang terdapat di sekelilingnya seperti Kuffah dan Bashrah, tetapi juga dalam istana khalifah dinasti lain-lain, yang tumbuh sebagai jamur ketika itu seperti khalifah-khalifah Umayyah di Cordova Spanyol.39)



[1] Ibid, hal 26